Babad Karanganyar
1741, Nglaroh, cikal bakal Wonogiri adalah titik awal Raden Mas Said memimpin perjuangan rakyat Wonogiri menentang kolonial Belanda. Walau masih sangat sederhana, tetapi Nglaroh telah memiliki kepala Punggawa dan Patih sebagai pelengkap institusi pemerintahan kerajaan. Pada masa yang tak jauh berbeda, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Afrika Selatan. Setelah itu, istri beliau Nyi Ageng Karang (Adik Sunan Amangkurat Jawa/P. Suryo Putro) yang memiliki nama kecil Raden Ayu Sulbiyah mengasingkan diri ke hutan di lereng Lawu.
Setelah pertemuan R.M Said dan Nyi Ageng karang pada 19 April 1745 (16 Maulud 1670) Hutan tersebut kemudian diberi nama Karanganyar yang memiliki arti:
Ka : Kawibawaningkang dipun gayuh (kawibawaan yg dicita-citakan),
Rang : Rangkepanipun lahir bathin pulung lan wahyunipun sampun turun (rangkapnya lahir batin, pulung & wahyu sdh turun)
Anyar : Badhe nampi perjanjian enggal winisudha jumeneng Mangkunegoro I (akan menerima perjanjian baru menjadi Mangkunegoro I)
Setelah beliau wafat, Nyi Ageng Karang dimakamkan di Desa Ngloji, Tegalgede dan Raden Mas Said dimakamkan di kompleks Astana Mangadeg, Matesih Karanganyar.
Pada “Perjanjian Giyanti” 1755 antara Sunan Pakubuwono III – Pangeran Mangkubumi, salah satu putusan “Perjanjian Giyanti” adalah membagi Mataram menjadi 2 wilayah yaitu Kasunanan Surakarta & Kasultanan Yogyakarta. Karanganyar masuk dalam wilayah Kasultanan Yogyakarta yang dipimpin Pangeran Mangkubumi /Sri Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792).
5 Juni 1847, Sri Mangkunegara III mengadakan tatanan baru Kerajaan Mangkunegaran dengan memberlakukan Staatblat 1847 No. 30 yg menyatakan bahwa Karanganyar adalah salah satu wilayah. Selanjutnya pada 1903 dibentuk Swapraja Mangkunegaran dengan wilayah kota Sala bagian utara, Wanareja, Kaliyoso dan Colomadu.
Pada Nopember 1917 oleh Sri Mangkunegoro VII (1916-1944) Istilah Onderregentschap diubah menjadi regentschap (Kabupaten) kemudian dibentuk Kabupaten Anom pada 5 Juni 1847, dikuti dengan dibentuknya Kabupaten Karanganyar pada 18 Nopember 1917. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Karanganyar terbentuk pada masa perjuangan RM Said (1741-1757).
Perubahan yang dilakukan Sri Mangkunegoro VII tersebutlah yang kemudian masuk pada Peraturan Daerah (PERDA) No. 20 Tahun 1998 yang menetabkan bahwa 18 Nopember adalah Hari Jadi Kabupaten Karangnyar. (IR)