Agenda

Berkarya di Kota Tercinta

KARANGANYAR – Taman Kabudayan ke-empat digelar pada Jumat, 17 Februari 2017 lalu di Pujasera Karanganyar. TATA CITRA & SWARA – obrolan tentang proses kreatif karya audio visual, tersebut dikemas dalam bentuk wawancara interaktif antara pemateri dan hadirin yang datang malam itu. Seperti biasa, acara dibuka dengan doa bersama kemudian bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Sebagai penampil perdana, Simpony 72 membawakan dua lagu dilanjutkan dengan penayangan audio visual karya komunitas. Usai penayangan karya, para wakil komunitas bercerita dan berbagi mengenai proses dan aktifitas masing-masing. Lawu Drone Community menjelaskan tentang manfaat berkumpul dalam sebuah kounitas, diantaranya terjadi transfer pengetahuan, beberapa kemudahan belajar dan peluang-peluang kolaborasi dengan disiplin/hobbi lain. Sekolah Inspirasi Karanganyar memaparkan kegiatan-kegiatan mereka mendampingi adik-adik (SD, Panti Asuhan) belajar pada setiap minggunya, sampai pada kegiatan-kegiatan membuka wawasan adik-adik dengan menghadirkan para profesional diberbagai bidang untuk bercerita dan berbagi pengalaman. Sering juga Sekolah Inspirasi Karanganyar menggelar lomba untuk anak-anak dan remaja dengan tujuan menjadikan lomba tersebut sebagai wahana berlatih berkompetisi secara sportif. Perwakilan multimedia Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Karanganyar yang diwakili oleh mas Rhinu dan mas Fitrian menceritakan tentang proses belajar mengajar di sekolahnya, tentang prestasi-prestasi membanggakan yang diraih dalam bidang multimedia baik sekala lokal, regional maupun nasional.

Masuk pada sesi dua dengan pemutaran karya audio visual kompilasi dari chanel Youtube Anak karanganyar dan dilanjutkan dengan bincang-bincang bersama sang kreator mas Argo Sudargo (Anak karanganyar) dan mas Mus Jono. Beliau berdua berbagi pengalaman mengelola chanel youtube dari mulai tatacara dan etika dalam mengelola chanel youtube, memberikan wawasan tentang apa saja manfaat, baik manfaat secara keilmuan sampai pada manfaat ekonomi yang bisa didapatkan.

Selesai sesi kedua, Kidungan mecairkan suasana dengan membawakan dua lagu. Lagu kedua berakhir, diskusi yang dimederatori oleh Mbak widurwi dan Mas cahyo Ihsan kembali berlanjut. Hadir sebagai pemateri adalah mas Mulyo raharjo a.k.a mas Oick dari VRmotion meceritakan salah satu penyajian karya fotografi yaitu Virtual Reality 360 derajat, sebuah teknologi yang juga digunakan google pada salah satu fasilitanya yaitu peta. Teknologi ini memungkinkan kita “hadir” langsung dalam karya foto tersebut dengan menggunakan alat bantu berupa komputer (dekstob maupun tablet) dengan menggerakkan tombol kursor ke arah obyek yang ingin kita lihat.

Sesi empat, wakil band kebanggaan Karanganyar Solo Harmoni Amourest dan Gendar Pecel serta studio rekaman SKM memulai sesi obrlan tentang proses rekaman dan video klip dengan berkenalan. Beberapa pertanyaan disampaikan oleh moderator secara singkat dan dijawab dengan gamblang. Hal yang tercatat adalah bahwa Harmoni Amourest sangat bahagia dan bersemangat ketika lagu meraka berjudul “Luar Biasa” mampu menginspirasi penyandang kanker teroid untuk tetap bersemangat menghadapi hidup dan kehidupan. Karya meraka juga sudah digunakan sebagai soundtrack film berjudul “ILUSI”. Gendar Pecel, sebuah band parodi hardcore menceritakan proses kreatif mereka dalam penggarapan karya-karya mereka. Keseharian dan kesederhanaan sering menjadi ide/gagasan yang mereka tuangkan dalam karya-karya musik mereka. Video klip “Dalan Anyar” yang ditampilakan sebelumnya adalah video perdana mereka. Penggarapan dengan alat dan sarana sederhana justru menjadi tantangan bagi mereka untuk mampu menyajikan karya dengan kekuatan dan daya tarik tersendiri. SKM, sebuah studio rekaman dapat menjadi salah satu titik kumpul para pelaku kreatif sehinga bisa menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Salah satu kuncinya adalah luasnya pergaulan yang didukung oleh kemauan untuk selalu belajar dan memperbaharui wawasan tentang perangkat baik keras maupun lunak yang mendukung proses kerja rekaman audio. Sesi ini berakhir dengan banyaknya wawasan yang bisa diserap menjadi pengetahuan baru.
Sesaat sebelum masuk pada sesi akhir, Mas Paino wakil dari mayarakat tradisi (gunung) Lawu menyampaikan bahwa akan ada agenda seminar antara masyarakat lawu yang didampingi para ilmuwan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan wakil dari Pertamina. Seminar tersebut adalah agenda yang berkait dengan recana pembangunan proyek energi panas bumi (geothermal) di lereng Gunung lawu. Mas Paino meminta dukungan untuk masyarakat menolak proyek tersebut agar ekosistem fisik maupun budaya yang ada dilereng Lawu tidak terganggu atau rusak dengan adanya proyek tersebut.

Sesi akhir dari TATA CITRA & SWARA, KARANGANYAR – Taman Kabudayan yang ke-empat ini menghadirkan Gusmel Riyadh dari Melon Studio untuk berbagi pengalamannya pada proses produksi film pendek yang berjudul “Mencukur Rambut Menyemai Kata”. Karya tersebut menceritakan pak Yuditeha seorang yang berprofesi sebagai pemangkas rambut tapi juga aktif menulis. Pak yuditeha yang malam itu juga hadir, menyempurnakan paparan yang telah disampaikan Mas Gumel. Pada film garapan Mas Gusmel, Pak Yuditeha yang juga sempat berprofesi sebagai guru SMP menyampaikan kesukaannya mengajar, membagi ilmu dan pengetahuan. Beliau menyampaikan bahwa “bila kita akan mendidik satu generasi maka jadilah seorang guru, tapi bila ingin mendidik banyak generasi maka menulislah. Ungkapan tersebut menutup seluruh sesi dari pelaksanaan Karanganyar – Taman kabudayan ke-empat ini, semoga apa yang disampaikan para pemateri ini bemanfaat bagi siapapun.

foto: Hovershot ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *