AgendaIlmu PengetahuanSeniTeknologi

PASAR REBON Karanganyar – Solo

Pasar akhir-akhir ini relatif berkutat pada urusan ekonomi saja, padahal pasar dalam sejarah Nusantara adalah tempat bertemunya kebutuhan manusia.

Berbicara soal kebutuhan manusia, ekonomi “hanya” menjadi salah satunya, masih ada kebutuhan-kebutuhan lain, diantaranya kebutuhan tentang wawasan/pengetahuan, kebutuhan hubungan sosial/silaturahmi yang juga meliputi kebutuhan perjodohan agar tumbuh generasi berikutnya dan lestari.

Pasar juga menjadi area distribusi informasi & publikasi regulasi pamong suatu wilayah/daerah (RT hingga Negara) yang efektif. Selanjutnya masih banyak fungsi pasar yang bermanfaat untuk kehidupan manusia dan semestanya.

Paparan di atas menumbuhkan ide untuk menggelar PASAR REBON.
Kegiatan yang direncanakan akan digelar rutin pada setiap hari rabu minggu pertama (satu kali sebulan).

PESERTA
Pasar Rebon adalah etalase & ruang transaksi bersama bagi produk maupun jasa (keterampilan/keahlian) dari segela bidang. sehingga, siapapun berhak menjadi perserta kegiatan ini

PELAKSANAAN
Rabu minggu pertama (bulan maret jatuh pada tanggal 4 Maret 2020) pukul 15.30 s/d 21.00 WIB bertempat di pendopo Pujasera karanganyar Jl. KH. Samanhudi 1, Cangakan, Karanganyar.

TEKNIS
Pasar Rebon seperti layaknya pasar tiban yang cenderung fleksibel. Pamong pasar rebon menyediakan petak lapak berukuran: 2.5 x 2.5 meter, lampu penerangan umum, perangkat sound sistem kecil.

Perangkat perlengkapan lain disediakan sendiri oleh peserta. Selain itu, perserta diwajibkan memiliki perangkat publikasi (minimal kartu nama) atau hal yang memuat informasi nara hubung (contact person) agar potensi transaksi dapat berlangsung secara berkesinambungan diluar pelaksanaan PASAR REBON.

Model transaksi

  1. Transaksi langsung: jual beli prosuk barang/jasa di lokasi (kuliner, fasion, cenderamata, pijat, terapi, pangkas rambut, kursus, produk pertanian organik, dll), dan
  2. Transaksi investasi: Menggelar demonstrasi keahlian yang dapat dilihat langsung oleh khalayak ramai yang mungkin akan dibutuhkan oleh pasar dikemudian hari. Misalnya pertunjukan seni (musik, sulap, teater, dll) workshop keterampilan (arsitek, interior, seni rupa, fotografi, pijat, pangkas rambut, dll)

Pengelolaan
Pamong akan menggunakan pola pengelolaan transparan, dimana semua aktifitas baik input maupun output dapat diakses datanya oleh siapapun. Pamong akan merilis catatan tentang semua bentuk dukungan material/non material (input) dan pengunaan/penyaluran dukungan tersebut (output).

Publikasi:
Pamong Pasar Rebon memberikan kesempatan foto sesi 1 produk barang unggulan dari 12 peserta. Hasil foto tersebut menjadi hak pemilik produk yang juga akan dipublikasikan melalui media partner pasar rebon (LensaLawu)

PROYEKSI PASAR REBON:
Para pamong pasar rebon sengaja tidak membuat aturan main yang sangat rinci, karena para pamong ingin menerapkan pola tumbuh kembang bersama. Pamong membuka ruang diskusi selebar-lebarnya bagi siapa saja yang memiliki gagasan konstruktif, agar pasar ini dapat berkembang secara bertahap ke arah yang positif dari sisi aspek manfaat, keragaman produk barang/jasa yang ditampilkan hingga luasan jangkauan pasar.

Hal tersebut bukanlah sebuah kebaruan, apabila ditilisik lebih dalam, begitulah pola pasar nusantara berkembang (dimulai dari hal kecil yang dievaluasi terus menerus untuk memaksimalkan potensi yang sudah ada maupun yang akan diupayakan).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *