BudayaIlmu PengetahuanSeniTeknologi

PASCA FAKULTAS MENUJU UNIVERSALITAS

Malam ini kembali lagi dalam lingkar Jagongan Rebon. Hampir setahun saya vakum dalam kuliah malam ini. Meskipun tiga kali bertransformasi warung, namun jagongan masih mengusung konsep yang sama.

Mengutip kata @kukuhsamudra Jagongan Rebon merupakan Unfocus discussion yang dimana tidak ada fokus pembahasan karena semua yang hadir diberi kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapat, opini, gagasan, curhat, dan lain sebagainya. Malam ini banyak hal baru yang saya dapatkan, materi bisa dikatakan runtut karena disampaikan oleh orang-orang yang berkompeten.

Pembahasan awal dipantik oleh @riwus_ginanjar dalam kegiatannya melestarikan kembali warisan kakeknya berupa wayang golek menak. Disambung oleh mas @arievsetiana_ sebagai mahasiswa ISI jurusan karawitan. Beliau hadir bersama sahabatnya mas @alensahita personil dari @cantigimusik. Point menarik yang disampaikan mas Alen terkait kegiatannya menjaga ekosistem sungai dengan cara melepaskan benih ikan lele dan nila. Yang dimana, pelepasan ikan itu disosialisasikan bersama warga setempat untuk merawat sungai dengan cara tidak membuang sampah di sungai, dan setelah 3 bulan benih ikan bisa dipanen untuk konsumsi warga sekitar.

Microphone berpindah ke @buruhseni selaku pengamat dan pelaku kesenian. Beliau menawarkan gagasan unik mengenai pembuatan pentas wayang yang dikolaborasikan bersama guna tersambung antara sinergi kebudayaan, sosial, dan politik. Terkait pembahasan politik, hadir juga aktivis mahasiswa @yannuarmuhammad yang bertutur mengenai situasi negeri. Lengkap, dan mencakup semua aspek. Ditambah lagi sesepuh Rebon ada mas @iqbalrekarupa yang menambah referensi dari setiap gagasan-gagasan yang disampaikan teman-teman yang hadir.

Penutupnya tampil bernyanyi di kandang sendiri ada @masmasbli__ feat Aang, @buruhseni , dan @alensahita .

Terselenggara di @warruang

Sumber: Instagram @dwiprakosow

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *